Alam sudah enggan beryanyi
Burung-burung kehilangan sangkarnya
Bunga-bunga tertunduk mengheningkan diri
sepoi angin jarang menyapa
jati, mahoni, pinus menjerit
menggelepar
menampar tanah
mengaduh hingga gaduh
berdemo dalam bisu
menangis dalam truk-truk
di palak
oleh bubuhan tanda tangan para ramanya rakyat
banjir bandang menghadang
abrasi laut menggerus
erosi mengais-mengais, mengikis lahan
menggempur lumpur,
rumah tumbang, jiwa melayang
lumbung padi dan sekolah tenggelam
pemerintah berkoar
mengeluarkan kebijakan
bergembor-gembor
gerakan satu juta pohon
namun,
pena-pena itu tak berhenti membubuhkan tanda tangan.
satu pena, dua pena, puluhan pena, ratusan pena bergerak
saling mendahului, berkompetisi membubuhkan tanda tangan.
Burung-burung kehilangan sangkarnya
Bunga-bunga tertunduk mengheningkan diri
sepoi angin jarang menyapa
jati, mahoni, pinus menjerit
menggelepar
menampar tanah
mengaduh hingga gaduh
berdemo dalam bisu
menangis dalam truk-truk
di palak
oleh bubuhan tanda tangan para ramanya rakyat
banjir bandang menghadang
abrasi laut menggerus
erosi mengais-mengais, mengikis lahan
menggempur lumpur,
rumah tumbang, jiwa melayang
lumbung padi dan sekolah tenggelam
pemerintah berkoar
mengeluarkan kebijakan
bergembor-gembor
gerakan satu juta pohon
namun,
pena-pena itu tak berhenti membubuhkan tanda tangan.
satu pena, dua pena, puluhan pena, ratusan pena bergerak
saling mendahului, berkompetisi membubuhkan tanda tangan.