Rabu, 05 Desember 2012

MORAL NEGERI

       kasus tawuran antar pelajar, antar remaja, antar kampung akhir-akhir ini menjadi sajian masyarakat sehari-hari. baik disajikan dimedia cetak maupun elektronik. sehingga muncullah berbagai macam spekulasi jawaban dari akar pertanyaan mengapa dan salah siapa??
        mengapa  sering sekali terjadi tawuran di wilayah Indonesia? padahal Indonesia terkenal dengan pribadi yang ramah, santun, menghormati dan menghargai sesama, memiliki adat ketimuran yang adi luhung. ditambah lagi mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Agama yang menjunjung tinggi Akhlaq/ budi pekerti yang mulia.
       Tawuran merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan baik dilihat dari sudut pandang Agama, maupun norma-norma kemanusiaan dalam hal ini hukum positif di Indonesia. dengan kata lain tawuran adalah salah satu perilaku tercela yang harus dijauhi. karena tawuran sendiri membawa keburukan baik bagi pelaku maupun bagi masyrakat pada umumnya. seperti bisa terjadi kematian/pembunuhan, perpecahan, permusuhan bahkan sangat rentan dengan balas dendam. dan semua itu sangat meresahkan masyarakat.
         berbicara tentang kasus tawuran di Indonesia yang semakin menjadi-jadi, tidak lepas kaitannya dengan karakter atau moral masyarakata kita. bisa dikatakan bahwa moral masyarakat  Indonesia turun sangat drastis. dimana Era sekarang ini moral masyarakat bangsa kita perlu dipertanyakan lagi. sudah rusakkah dan sejauh mana kerusakan itu? mengapa yang sering menjadi suguhan kita sehari-hari lewat media televisi maupun internet serta media cetak senantiasa mengisahkan kejadian-kejadian kontraversi yang mengiris hati. mulai dari kasus pornografi, porno aksi, pergaulan bebas, hamil diluar nikah, tak ada batas apapun antara laki dan wanita, narkoba, korupsi dan kasus-kasus lain yang nyata-nyata merupakan hal-hal menyimpang. media komunikasi memiliki kontribusi besar terhadap legalitas penyimpangan semua itu dengan alasan kebebasn,  hal-hal yang menyimpang  lama kelamaan dianggap hal yang lumrah, dan tidak tabu. 
        salah siapa?? salah diri kita sendiri, sebagai bangsa yang harusnya menjunjung adat ketimuran namun  acuh tak acuh, cuek serta mentolerir dengan alasan itu hak asasi.  sementara hukum agama tidak diindahkan maka tidak kaget jika tercetak generasi yang brutal, temperamental, anarkis. karena toleransi terhadap penyimpangan-penyimpangan kebablasan.
          ketika penyimpangan yang dilakukan oleh generasi bangsa sudah semakin menggila barulah pemerintah berkoar tentang pendidikan karakter.  setiap guru dituntut untuk memasukkan pendidikan karakter dalam proses kegiatan pembelajaran. sedangkan untuk mapel Pendidikan Agama  sendiri alokasi waktunya masih sangat minim. Padahal Pendidikan Agama  adalah jalan keluar untuk mengatasi problematika keruntuhan moral anak bangsa.
          wallahu a'lam
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar