Minggu, 28 Juni 2020

Tips mengelola jiwa yang tengah berkeluh kesah


Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah dalam sebaik-baik bentuk.  Baik dari segi fisik maupun psikhis, lahir maupun batin.

Selain itu, manusia juga mempunyai fitrah berkeluh kesah. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an  Q.S. al-Ma’arij/70: 19-20, yang artinya:
(19)"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir."
(20)"Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. "

Berdasarkan firman Allah tersebut kita bisa melihat salah satu Fitrah manusia yang jika ditilik dari ilmu akhlak, manusia memiliki tabiat buruk, di mana apabila mereka ditimpa ujian, musibah atau kesusahan sering berkeluh kesah. Bahkan, adakalanya menyalahkan takdir Allah. Akan tetapi, apabila mereka diberikan sedikit kesenangan hidup, sedikit harta dan kedudukan, mereka cepat lupa diri, lalai. 
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. fushilat ayat 51, yang artinya "Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri, tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdo'a."

Walaupun manusia memiliki fitrah seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT di atas. Allah juga memberikan tuntunan dan petunjuk kepada jiwa-jiwa yang senantiasa diliputi kegelisahan agar dapat mengelola fitrah berkeluh kesah dan kikir itu sehingga, menjadikannya pribadi yang sehat secara jasmani maupun rohani. Menjadi pribadi yang taqwa dan diridhoi oleh sang khalik.

Lantas, bagaimana cara mengelola Fitrah  berkeluh kesah dan kikir. Agar, tiada kegelisahan dalam hati serta menjadi jiwa yang taqwa? Yaitu antara lain: 

1. sholat,
Sholat salah satu rukun Islam yang kedua dan memiliki manfaat yang luar biasa. 
Selain berpahala, sholat juga bisa menenangkan hati. Ibadah sholat juga dapat mendekatkan seorang hamba kepada sang khalik dan kebaikan-kebaikan serta cahaya hidup.  Dengan sholat mampu menahan seseorang untuk berbuat keji dan mungkar. Sholat juga bisa membantu seseorang keluar dari problematik kehidupan.

2. puasa
Puasa merupakan ibadah yang mampu membawa seorang muslim kepada ketaqwaan karena di dalam puasa, seseorang ditempa untuk menahan diri dari kemaksiatan dan melakukan keburukan, baik yang bersumber dari  hatinya dalam hal ini prajurit nafsu maupun lisannya.  Puasa juga mendidik seseorang untuk bersabar. 

3. zakat dan sedekah
Salah satu fitrah manusia yang lain adalah kikir. Agar fitrah tersebut tidak mendominasi pribadi seorang muslim. Maka, seorang muslim harus melakukan kegiatan atau ibadah untuk melawan kekikiran itu. Yaitu melalui zakat dan sedekah.

4. Bersyukur dan Ridha
Syukur merupakan bentuk keridhaan / pengakuan terhadap rahmat Allah dengan penuh kerendahan hati. Berikutnya dalam pengertian yang lain syukur adalah pujian dan pengakuan terhadap nikmat Allah yang dibuktikan dengan kerendahan hati dan kecintaan menerimanya disertai ucapan dan perbuatan yang selaras dengan ucapan tersebut.

Syukur nikmat adalah lawan dari kufur nikmatsalah satu akhlak mulia yang timbul karena ridho kepada ketentuan Allah (takdir). Apabila manusia memiliki rasa syukur dan ridho akan ketentuan Allah, jelas fitrah berkeluh kesah tersebut akan hilang dari diri manusia. Berganti bahagia. Karena, berkeluh kesah bisa menimbulkan penyakit hati juga fisik, hidupnya akan gelisah terus menerus tiada ketenangan.

5. Perbanyak dzikir
Dzikir artinya mengingat Allah. Mengingat Allah dalam setiap keadaan. Di manapun dan kapanpun. Karena, dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Dzikir mampu mengusir rasa resah dan gelisah. Mengingat, hati dipenuhi oleh nama Allah bukan hal lain.

6. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Yaitu dengan menjalankan semua perintah-perintahNya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Di samping itu, dengan meyakini keniscayaan adanya hari akhir, tak ada lagi yang perlu dirisaukan. Setiap cobaan dijadikan sebagai lahan ibadah karena percaya, bahwa Allah selalu menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya. Meskipun saat itu yang dirasakan oleh hamba adalah kepedihaan, kekecewaan, rasa malu yang mendalam, kepahitan, rasa sakit yang tidak tertahankan dan sebagainya, ia akan mengadukannya hanya kepada Allah dan berprasangka baik atas musibah yang menimpanya dengan keikhlasan dan kesabaran sehingga perlahan-lahan akan muncul perasaan tenang dan kepasrahan atas segala kehendak Allah yang menimpanya.
P
Hal ini pun diakui oleh William James seorang filosof dan ahli ilmu jiwa Amerika,. Ia mengatakan: “Tidak ragu lagi bahwa terapi terbaik bagi keresahan ialah keimanan kepada Tuhan.”

Selain itu, keyakinan bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan semata yang sewaktu-waktu bisa diambil dalam sekejap mata. Akan membuat seseorang ridho dan tidak gelisah ketika kehilangan, kecewa, dan kesusahan. Syukurilah apa Yang ada dan yang terjadi pada kita karena, dengan bersyukur kita akan bahagia.

Bismillah terbasmilah segala resah
Bismillah terbasmilah segala gundah

Referensi :
Renungan dahsyat untuk muslimah, Ziyad books. Nur Silaturrohmah, Lc. Surakarta. 2015



Tidak ada komentar:

Posting Komentar