Senin, 29 Juni 2020

Antara sambal tomat, corona dan congorna


Pagi ini sempat bingung  mau menulis tentang apa. Iseng-iseng ambil gambar berbagai lauk pauk yang sudah saya goreng plus sambal tomat.

Kemudian, foto tersebut saya upload di beranda Facebook dengan caption;
"Setiap pagi Mak bakul kegiatan rutinnya ya begini, siapin sarapan dan masak untuk makan siang. Cuci piring dkknya. disambi mbakul dan menulis entah artikel, entah cerpen. Kadang kalau lagi fokus menulis, pekerjaan rumah tanggapun tidak kelar-kelar.  Alhamdulillah untuk pagi ini sudah kelar. Hanya saja menulisnya yang belum kelar, belum dapat ide untuk pagi ini. Ada yang bisa kasih masukan? Enaknya hari ini saya menulis tentang apa ya?".

15 detik kemudian ada salah seorang teman mengomentari postingan saya, beliau berkomentar " tentang sambel tomat dan corona Mbak," disertai emot tertawa.

Saya sempat terlonjak dan bertanya-tanya dalam batin "apakah idenya ini sekedar guyonan apa ngasih saran beneran ya?" Tapi saya berpikir lagi. Oh iya, sejak ada covid-19 ada beberapa ujaran yang sempat viral yaitu "lebih bahaya congorna daripada Corona, lebih takut congor tetangga daripada corona."

Baiklah tulisan kali ini saya akan membahas tentang sambel tomat dan corona, sambel tomat dan congorna.  
Apakah ada kaitannya? Jelas ada.

Anda pasti tidak asing lagi dengan salah satu buah yang biasa dipakai bahan bumbu dapur. Dipakai untuk  membumbui ikan pindang atau klotok dicampur dengan irisan bawang dan cabe rawit. Juga, sebagai tambahan bumbu asam pedas manis, sarden dan satu lagi sebagai salah satu bahan membuat sambel. Yup, dialah si buah "tomat". 

Tomat ternyata memiliki manfaat kesehatan dalam tubuh. Dalam satu buah tomat berukuran sedang, terkandung 20 kalori (tomat memang memiliki kalori yang rendah), 1,2 gram serat, dan 5 gram karbohidrat.  Serat yang terkandung di dalam tomat adalah serat larut yang dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan. 

Tomat adalah bahan makanan yang kaya akan vitamin C, yang merupakan antioksidan kuat yang bermanfaat untuk menghalau radikal bebas. Radikal bebas diketahui dapat merusak sel dan jaringan tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit.

Selain itu, vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen. Tubuh membutuhkan kolagen untuk menunjang kesehatan kulit dan sendi, meningkatkan imunitas, serta membantu penyerapan zat besi.

Masa pandemi seperti sekarang ini sangat penting menjaga imun tubuh. Sebagai bentuk pencegahan agar tidak tertular virus Corona. Dengan mengkonsumsi tomat yang kaya kandungan vitamin C nya bisa menjadi alternatif pencegahan virus tersebut. Bisa langsung dimakan mentahan, atau dijus atau dijadikan sambel tomat. 
Caranya tomat digoreng setengah matang, atau mentahan langsung diulek bersama cabai rawit dan bawang merah, tak lupa kasih garam dan gula secukupnya.  Selain rasanya nikmat juga bermanfaat untuk menjaga imun tubuh.

Lantas, apa kaitannya sambel tomat dengan congorna? Kaitannya sambel tomat dengan congorna adalah congor merupakan padanan kata dari mulut, dan pastinya yang bisa merasakan nikmatnya sambel tomat ya bagian tubuh yang disebut mulut itu.  Hehehe...

Congor atau mulut adalah salah satu organ tubuh manusia yang secara Ruhiyah merupakan wadah atau tempat bersemayamnya lisan. Padanan kata lisan antara lain perkataan, tuturan, ucapan dan ujaran.

Adapun karakter lisan sendiri lentur tidak bertulang. Bahkan, ada pepatah " lebih tajam lisan daripada pedang. Hal itu disebabkan banyak sekali dampak negatif lisan. Kecuali, lisan yang digunakan untuk berdzikir dan beribadah serta berdakwah.

Seseorang bisa selamat karena lisan, seseorang bisa terbunuh karena lisannya. Sebagaimana hadits Rasulullah yang diriwayatkan Bukhari. Rasulullah bersabda bahwa, "keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan".
Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah disebutkan, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)" (HR: al-Bukhari dan Muslim). 

Hadits tersebut menunjukkan betapa Penting untuk menjaga lisan. Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang. menjaga lisan sama dengan menjaga ucapan.

Dengan menjaga ucapan kita akan terhindar dari dosa besar dan tidak jatuh ke dalam neraka. Karena ada sebuah hadits nabi yang artinya;  "Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim no. 2988).

Bahasa atau perkataan yang baik diibaratkan oleh Allah dalam Q. S. Ibrahim ayat 24-25. Laksana sebuah pohon yang baik. Akarnya kuat sehingga mampu menyimpan air dan menahan tanah dari erosi. Cabang-cabangnya menjulang ke langit sehingga, bisa menjadi tempat berteduh.
Lisan yang mengeluarkan perkataan yang baik itulah lisan yang bermanfaat dan orang yang mendengarkan perkataan tersebut merasakan keteduhan dan ketenangan.
Namun, lain lagi jika lisan mengeluarkan kata-kata tidak baik hanya akan membawa rasa sakit bagi yang mendengarkan.

Maka, Jagalah lisan, jaga perkataan. Jangan sampai karena ucapan kita dapat menyakiti hati dan perasaan orang lain.  Hingga tanpa sadar kita mengumpulkan pundi-pundi dosa, dan jatuh ke jurang neraka.

Adapun cara agar lisan tidak menyakiti hati orang lain. Antara lain;
1. Hindari mencaci, memaki dan mengolok-olok.
2. Hindari ghibah/ menggunjing
3. Hindari berkata-kata keji dan menghina
4. Pilih kata-kata yang tidak menyinggung perasaan orang lain
5.  Hindari mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain.
6. Berfikir dulu sebelum berbicara, pilihlah kata-kata yang baik, jika tidak bisa lebih baik diam.
7. Perbanyak mengucapakan kalimat toyibah dan berdzikir.
8. Fokus memperbaiki diri menuju pribadi yang lebih baik.

Apabila sudah mengerti akan bahaya lisan dan tidak mau menjaga lisan/ perkataannya, masih saja nyinyir dengan   tetangga, teman atau saudara seiman. Langkah terakhir yang bisa diambil adalah itu congor geprek saja dengan sambal tomat level 1001.

semoga manfaat

Referensi : 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar