Kamis, 02 Juli 2020

Bagai Api Membakar Kayu Bakar


Pada suatu siang Karmonah duduk di teras rumah. Tujuannya untuk mencari hembusan angin yang bisa mengurangi gerah di tubuhnya. Dia tidak bisa menikmati tontonan televisi dengan rebahan sambil menyalakan kipas angin. Karena, sejak pagi listrik padam.

Saat Karmonah menikmati semilir angin yang datang dari perkebunan mangga milik pak Broto. Tiba-tiba ada sebuah mobil pick up berhenti tepat di depan rumahnya. Turunlah sang sopir beserta kernetnya. Kemudian, mereka menuju sebuah rumah tapi bukan rumah Karmonah, melainkan rumah tetangga Karmonah yang berada tepat di depan rumahnya.

Selang kemudian si tuan rumah muncul. Kemudian, pak sopir menurunkan sebuah kulkas terbaru, model dua pintu. Ternyata kulkas itu milik si tetangga Karmonah yang barusan dibeli secara cash.

Melihat hal itu Karmonah merasakan keresahan, kemudian merasa ada yang tengah mencubit hatinya, dan rasanya sakit. Hingga, dadanya pun terasa sesak. Antara percaya dan tidak percaya melihat tetangganya itu membeli kulkas baru yang dia sendiri belum bisa mengganti kulkasnya yang sudah usang tapi si tetangga sudah beli model terbaru yang sebulan ini ia idam-idamkan.

Hatinya makin sakit saat si tetangga tidak hanya membeli kulkas tapi membeli televisi layar datar 25 inci. Gigi Karmonah bergemeletak, rahangnya mengeras, tangannya mengepal. Jantungnya berdegup keras, dada dipenuhi udara panas yang membuatnya semakin membuatnya sesak untuk bernafas.

Karmonah pun masuk ke dalam rumah sambil membanting pintu, braaak.

Dari penggalan kisah di atas, pernahkah kita menemukan kasus seperti itu? Atau kita sendiri yang seperti itu? Merasakan sakit saat tetangga merasa bahagia. Atau saat tetangga bisa membeli barang-barang berharga seperti sepeda motor, mobil, mesin cuci, sofa dan perlengkapan rumah lainnya.

Apabila ada yang merasakan seperti yang dirasakan oleh Karmonah, pertanda dia sedang mengidap salah satu penyakit hati, juga penyakit rohani Yaitu penyakit Hasad.

Hasad merupakan salah satu perilaku tercela yang harus dihindari.  Kata lain dari hasad adalah dengki atau iri, dan hasad sendiri tumbuh di hati seseorang.
 Ia tidak akan senang atau mempunyai rasa benci yang amat sangat terhadap keberhasilan, keberuntungan dan kenikmatan orang lain. Sehingga timbul perbuatan jahat agar kenikmatan yang diperoleh oleh orang itu hilang atau pindah kepada dirinya. 

 Zaman sekarang seseorang sangat rentan menderita penyakit hasad, mengingat persaingan dalam hidup demikian ketat. Disamping itu,  rata-rata manusia sekarang ini ingin yang serba instan. Memaksakan kehendak untuk memenuhi keinginannya.  Ditambah lagi sering melupakan kenikmatan dari Allah SWT, merasa kurang dan menginginkan yang lebih.  Banyak diantara manusia yang bergaya hidup hedonis yang hanya mementingkan duniawi saja.

Mungkin kita tidak menyadari bahwa dalam diri kita terserang penyakit hasad. Apalagi orang lain tidak ada yang tahu kalau kita sedang menderita penyakit tersebut. Karena, hasad letaknya di dalam Latifah qolbu. Hanya Allah dan diri kita sendiri yang tahu penyakit itu. Hanya kita yang bisa merasakan.

Tandanya qolbu terserang penyakit hasad yaitu apabila seseorang merasa hatinya sakit ketika melihat tetangganya bisa membeli Kulkas atau mobil, atau hatinya cekot-cekot ketika melihat sahabatnya bisa membeli sepeda waspadalah !! hal itu berarti kita sedang menderita penyakit hasad, jika penyakit tersebut dibiarkan, tidak menutup kemungkinan seseorang akan melakukan berbagai cara untuk menghalang-halangi bahkan menghilangkan kenikmatan tetangga dan sahabatnya itu meskipun harus melakukan kejahatan.

Yang sering ditemukan adalah orang hasad akan terus mencari keburukan orang yang didengki menjelek-jelekkan tetangganya tersebut bahkan memfitnah tetangganya dengan fitnah yang keji.

 Hal itu menandakan bahwa hasad adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya baik bagi dirinya maupun orang lain.

Diantara Bahaya hasad antara lain :
1. dapat menimbulkan permusuhan
2. dapat menimbulkan perasaan dendam
3. dapat menghilangkan persahabatan
4. dapat menghilangkan kebaikan dan pahala yang telah dilakukan selama ini.  Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadis yang  diriwayatkan oleh Abu Daud, yang artinya : " Dari Ab  Hurairah Ra, berkata : " Telah bersabda Rasulullah SAW, hendaklah engkau menjauhi diri dari sifat hasad. Sebab, hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar / rumput.

Dalam Ajaran Islam Hasad termasuk akhlak mazmumah. karena itu Allah dan rasul melarang kita untuk mempunyai sifat hasad. Jauhi sejauh jauhnya sifat tersebut jangan biarkan bersemi dalam hati.

Adapun untuk menghindari perilaku hasad yang sudah tumbuh dihati berikut adalah tips atau caranya :
1. mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah SWT
2. menyadari bahwa perilaku hasad sangat berbahaya dan harus dijauhi
3. berpikir positif dan selallu optimis dengan kekurangan kita.
4. Meningkatkan keimanan
5. Banyak-banyak berdzikir dan istighfar
6. Menyadari bahwa perilaku hasad dapat menghapus segala kebaikan yang telah dilakukan.

    wallaahu a'lam bisshowab...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar