Apakah alam marah
Ataukah sudah muak
Bertanyalah,
Mengapa..
Hujan tak lagi istiqomah datang
Pada musimnya
Kering tak lagi tampak jelas
Pada kemarau meranggas
Hujan, Kemarau saling berebut waktu
Tak ada batas membelenggu
Menggarong lahan
Untuk bertahan
Asal gugur kewajiban
Linglung
Bingung
Menggulung
Mengguyur
Menggempur
Melumpur
Menggoyang
Mengganyang
Hutan
Sawah
Ladang
Lautan
Lantas, Si berakal
Mulai tuding, ketika air melahap daratan
saling beradu telunjuk, tatkala lumpur mengubur
Nanah berceceran.. Getah Amarah berhamburan
Siapa yang ingin kalian salahkan?
Salahkah siapa??
Siapa yang menyalahkan siapa?
kalau bukan diri kita.
Karena ketamakan
keegoisan
Nafsu umbaran
Alam merasa enggan bergandeng tangan.
Ataukah sudah muak
Bertanyalah,
Mengapa..
Hujan tak lagi istiqomah datang
Pada musimnya
Kering tak lagi tampak jelas
Pada kemarau meranggas
Hujan, Kemarau saling berebut waktu
Tak ada batas membelenggu
Menggarong lahan
Untuk bertahan
Asal gugur kewajiban
Linglung
Bingung
Menggulung
Mengguyur
Menggempur
Melumpur
Menggoyang
Mengganyang
Hutan
Sawah
Ladang
Lautan
Lantas, Si berakal
Mulai tuding, ketika air melahap daratan
saling beradu telunjuk, tatkala lumpur mengubur
Nanah berceceran.. Getah Amarah berhamburan
Siapa yang ingin kalian salahkan?
Salahkah siapa??
Siapa yang menyalahkan siapa?
kalau bukan diri kita.
Karena ketamakan
keegoisan
Nafsu umbaran
Alam merasa enggan bergandeng tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar