Jumat, 15 Januari 2010

BIDADARI DUNIA

Syair-syair the Zikr selalu berputar-putar dalam memori hatiku.

Istri cerdik yang sholehah, penyejuk mata penawar hati
Dirumah dia istri, di jalanan kawan
Diwaktu kita buntu, dia penunjuk jalan
Pandangan kita diperteguhkan, menjadikan kita tetap pendirian
Ilmu yang diberi dapat disimpan, kita lupa dia mengingatkan
Nasehat kita dijadikan pakaian, silap kita dia betulkan
Penghibur diwaktu kesunyian, terasa ramai bila bersamanya..
Dia umpama tongkat si buta, bila tiada satu kehilangan
Dia ibarat simpanan ilmu, semoga kekal untuk diwariskan..

Aku menggeliat.
.Kepak sayap asa dan mimpi semakin melebar. Namun timbul Tanya dalam qolbuku mampukah aku menjadi bidadari dunia ?

Tahukah engkau wahai diri bagaimana karakter dan sifat bidadari yang didamba??
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Ra. Bahwa RAsul berkata: ‘ Seorang wanita itu dinikahi kerana empat hal, yaitu : kecantikannya, kekayaannya, keturunannya dan Ad Diennya. Nikahilah wanita yang ta’at beragama (Islam), niscaya kamu akan beruntung (H.R Bukhori, muslim, abu daud, Nasa’I dan Ibnu majah).
Berdasarkan hadits tersebut apabila wanita ingin menjadi bidadari dunia dan akhirat harus memiliki kecantikan, kaya, nasab, dan beragama.
1.Cantik
Didalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (Q.S. 55:70).
Sudah menjadi hal yang umum bahwa manusia didunia ini lebih tertarik kepada kecantikan daripada kebajikan.
Seorang wanita harus senantiasa tampil cantik agar dia dicintai sampai batas dia harus dicintai agar tetap cantik.
Islam, memandang kecantikan (Jamil) tidak hanya memandang kecantikan dari luar atau dhahirnya saja, akan tetapi lebih mengutamakan kecantikan dalamnya atau batinnya atau hatinya. Jika mengambil bahasa kerennya wanita dipandang ke inner beauty-nya.
Adapun hakekat dari kecantikan/ keindahan ini diterangkan dalam sebuah hadits yang artinya :
“ Allah SWT itu indah dan mencintai keindahan, murah hati dan menyukai kemurah hatian, menyukai akhlak-akhlak yang luhur dan membenci akhlak yang rendah (HR. Baihaqi).
Hadist diatas menerangkan lafadz Jamil yang bersenyawa dengan lafadz Allah, ini menerangkan sifat-sifat keindahan/kecantikan itu harus memenuhi criteria Allah dan Rasul-Nya. “Indah/cantik” menurut Allah berarti secara fisik/ lahiriyah meliputi darah, daging dan tulang belulangnya bersih dari benda-benda haram. Sedangkan batinnya juga harus bersih dari segala kotoran jiwa, seperti, dengki, iri, riya’ ujub, hasud dan semua bentuk kesyirikan lainnya.
Batin seseorang akan senantiasa bersih jika senantiasa dicuci dengan sabun wahyu. Dengan demikian keadaannya menjadi sangat sempurna lahir dan batinnya bila hidup di iklim tauhidullah.
Islam mengukur kecantikan itu dari semua unsure. Batin wanita akan cantik bila didalam fisiknya terdapat jiwa yang pasrah tunduk kepada semua ketentuan Allah dan Rasul-Nya.
“ Sesungguhnya orang-orang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mrk pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar (Q.S. 49:15)
Mengapa Islam tidak meletakkan ukuran kecantikan pada raut muka dan bentuk tubuh secara fisik ? Karena pada dasarnya Semua fisik dikembangkan dari asal yang sama yaitu tanah atau mani(saripati) dan nanti akan dikembalikan ketanah, oleh sebab itu Islam menilai kedudukan manusia semuanya sama. Tidak ada yang membedakannya kecuali taqwanya kepada Allah. “ …….Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. (Q.S 49 :13)
2. Kaya
“ Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya dalam keadaan buta”. (Q.S. 20:124)
Ayat diatas menerangkan, bahwa orang yang berpaling dari peringatan Allah akan mengalami kesempian dalam kehidupannya. Hal ini bukan berarti mereka tidak memiliki harta kekayaan sama sekali, tapi bisa jadi hartanya melimpah ruah. Namun mereka tidak memperoleh kebahagiaan sama sekali karena selalu merasa kurang. Meraka tidak bias mensyukuri Nikmat Allah. Orang semacam ini tidak bisa disebut kaya walaupun bermandikan emas berlian.
Dikatakan bidadari dunia adalah wanita yang memiliki kekayaan hatikarena ketaqwaan dirinya. Ia menjalani kehidupan ini dengan sikap yang qona’ah yang membuat dia menjadi orang yang pandai bersyukur dan bisa menikmati apapun yang telah diberikan oleh Allah dengan rasa puas.
“ Kaya yang sesungguhnya bukan kerana kebanyakan harta tetapi kaya yang sesungguhnya adalah kaya jiwa”. (H.R Bukhori Muslim) .
3. Keturunan baik
“ pilihlah untuk air mani kamu sekalian, karena sesungguhnya keturunan itu kuat pengaruhnya “.(H.R Ibnu Majah dan Ad Dailami).
Maksud keturunan yang baik adalah orang yang mempunyai nilai kedudukan yang baik disisi Allah, karena nilai ketaqwaan yang dimilikinya. Oleh Karena itu wanita dikatakan berasal dari keturunan yang baik apabila ia mempunyai iman yang mantap, yang subur dan mau melahirkan banyak keturunan.
4. Ta’at Beragama
“ hendaklah engkau memilih istri yang baik agama dan budi pekertinya karena kalau tidak demikian niscaya celakalah engkau”. (H.R Ahmad)
Kebahagiaan yang selalu didambakan oleh setiap insan adalah kebahagiaan dunia dan akhirat, kedua kebahagiaan tersebut tak mungkin bisa di raih oleh seseorang melainkan dengan kefaqihan agama yang luru. Apabila sebuah keluarga difaqihkan tentang agama oleh Allah, maka itulah karunia yang besar yang bisa menghantarkan dirinya ke surga kelak.
Anas Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw berkata : “ apabila Allah menghendaki suatu keluarga yang baik (bahagia), dijadikannya keluarga itu memiliki pengetahuan ajaran yang benar, anggota keluarga yang muda menghormati yang tua, berkecukupan rizki dalam kehidupannya, hemat dalam membelanjakan nafkahnya dan menyadari cacat-cacat mereka dan kemudian mereka bertaubat. Jika Allah menghendaki sebaliknya, maka ditinggalkannya mereka dalam kesesatan. Naudzubillah min dzalik.. untuk pernyataan yang terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar